SUARADPR.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberikan pernyataan terkait kebakaran yang melanda smelter tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, pada Senin (14/10). Menurutnya, insiden tersebut merupakan kejadian yang biasa terjadi di sektor industri, dan memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Bahlil mengungkapkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Tony Wenas, Presiden Direktur Freeport Indonesia, dan telah menurunkan tim investigasi untuk menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. “Tim saya sedang melakukan penyelidikan terkait kebakaran di area asam sulfat, dan saya pastikan tidak ada korban. Kami akan menunggu hasil laporannya,” jelasnya ketika ditemui seusai Sidang Terbuka Promosi Doktor di Universitas Indonesia, Rabu (16/10/2024).
Menteri ESDM itu juga menyampaikan apresiasinya kepada PT Freeport Indonesia yang telah menerapkan standar keselamatan kerja yang baik, sehingga kebakaran tidak menimbulkan korban jiwa. Dalam kesempatan yang sama, Bahlil menekankan bahwa risiko kebakaran merupakan salah satu konsekuensi dari pembangunan smelter. “Kalau tidak ingin ada risiko kebakaran, ya jangan bikin pabrik. Yang terpenting adalah keselamatan pekerja, jangan sampai ada yang menjadi korban,” tegasnya.
Dalam perkembangan terkait, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menyatakan bahwa smelter PTFI yang terbakar masih dalam tahap commissioning atau pengujian. Insiden ini berpotensi mempengaruhi target peningkatan produksi katoda tembaga yang diproyeksikan mencapai kapasitas penuh pada akhir tahun. “Kami masih berusaha mencapai target produksi penuh, meskipun mungkin tidak akan mencapai 750.000 ton. Semua kerusakan masih dalam tanggungan kontraktor, dan kami terus memantau situasinya,” ujar Dilo di Jakarta, Selasa (15/10).
Pihak MIND ID dan PT Freeport Indonesia saat ini masih melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan penanganan optimal terhadap fasilitas yang terdampak kebakaran.
Sebagai informasi, smelter PTFI memiliki kapasitas pengolahan hingga 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Dari jumlah tersebut, diharapkan dapat dihasilkan sekitar 650.000 ton katoda tembaga dengan tingkat kemurnian 99,99%. Selain itu, smelter ini juga dirancang untuk memproduksi 50 ton emas dan 210 ton perak per tahun. Smelter ini mulai beroperasi pada 27 Juni 2024, dan diperkirakan dapat mencapai kapasitas penuh pada Desember mendatang.
It is in reality a great and helpful piece of info. I am satisfied that you simply shared this helpful information with us. Please stay us up to date like this. Thank you for sharing.