SUARADPR.COM – Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menegaskan bahwa keputusan Erick Thohir untuk memecat Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia bukanlah langkah yang diambil untuk mencari aman. Pernyataan ini disampaikan Arya dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (7/1/2025), sehari setelah pemecatan resmi diumumkan.
“Jika Pak Erick hanya ingin bermain aman, mungkin beliau akan mempertahankan Shin Tae-yong sebagai pelatih. Jika Timnas gagal di kualifikasi Piala Dunia 2026, maka pelatih lama yang akan disalahkan. Tapi tidak, Pak Erick memilih untuk mengambil risiko besar,” ujar Arya.
Arya menjelaskan bahwa keputusan ini diambil bukan berdasarkan pertimbangan popularitas, melainkan demi kepentingan yang lebih besar untuk sepak bola Indonesia.
“Secara popularitas, mempertahankan pelatih lama tentu lebih nyaman. Tidak akan ada hujatan atau ujaran kebencian yang diarahkan. Tapi, ini bukan tentang popularitas, ini tentang kepentingan Merah Putih,” tambahnya.
Keputusan ini juga menunjukkan komitmen Erick Thohir untuk memastikan Timnas Indonesia memiliki fondasi yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan kualifikasi Piala Dunia 2026.
Di tengah spekulasi mengenai pengganti Shin Tae-yong, nama pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert, santer dikabarkan akan mengambil alih posisi tersebut. Kluivert diharapkan mampu membawa Timnas Indonesia menjaga asa untuk tampil di Piala Dunia 2026.
Publik sepak bola Indonesia kini menantikan langkah konkret PSSI dalam menyiapkan tim yang lebih solid dan siap bersaing di panggung internasional.
Komentar