oleh

Harga Pangan Merangkak Naik Jelang Lebaran, Cabai Rawit di Jakarta Tembus Rp120 Ribu per Kilogram

-BERITA, PERISTIWA-102839 Dilihat

SUARADPR.COM – Jelang Hari Raya Idulfitri 1446 H, harga sejumlah kebutuhan pangan mulai melonjak. Dari beras, cabai rawit merah, daging kerbau impor beku, hingga minyak goreng, semuanya mencatat kenaikan harga yang cukup signifikan di berbagai daerah. Di DKI Jakarta, harga cabai rawit merah bahkan hampir setara dengan harga daging sapi murni.

Melansir data Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Senin (24/3/2025) pukul 07.40 WIB, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen dibanderol Rp15.623 per kilogram, sedangkan beras medium dipatok Rp13.730 per kilogram. Kedua jenis beras tersebut telah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) nasional, yang masing-masing ditetapkan Rp14.900 dan Rp12.500 per kilogram.

Jika dirinci, harga beras premium tertinggi mencapai Rp20.000 per kilogram di Maluku Utara, sedangkan yang terendah ada di Sumatera Selatan dengan harga Rp13.750 per kilogram. Untuk beras medium, lonjakan tertinggi terjadi di Papua Pegunungan dengan harga Rp20.000 per kilogram, sementara harga terendah tercatat di Sumatera Selatan sebesar Rp11.667 per kilogram.

Tak hanya beras, cabai rawit merah mencatat lonjakan harga yang mencolok, dengan harga rata-rata nasional mencapai Rp83.656 per kilogram. Angka ini jauh di atas harga acuan penjualan (HAP) nasional yang seharusnya berada di rentang Rp40.000–Rp57.000 per kilogram. Di DKI Jakarta, harga cabai rawit merah bahkan menyentuh angka Rp120.000 per kilogram, tertinggi di seluruh Indonesia, sedangkan harga terendah tercatat di Riau, yakni Rp53.333 per kilogram.

Untuk jenis cabai lainnya, harga rata-rata cabai merah keriting dan cabai merah besar masing-masing dipatok Rp49.615 dan Rp48.329 per kilogram.

Di sektor protein hewani, harga daging sapi murni terpantau di level Rp137.441 per kilogram, diikuti daging kerbau segar lokal seharga Rp136.875 per kilogram, dan daging kerbau impor beku sebesar Rp101.250 per kilogram.

Namun, tidak semua komoditas mencatat kenaikan harga. Harga rata-rata telur ayam ras justru sedikit melandai menjadi Rp29.853 per kilogram, lebih rendah dari HAP nasional yang ditetapkan di angka Rp30.000 per kilogram. Hal serupa terjadi pada daging ayam ras yang dibanderol Rp35.039 per kilogram, masih di bawah HAP Rp40.000 per kilogram.

Untuk komoditas minyak goreng, harga rata-rata minyak goreng kemasan berada di angka Rp20.509 per liter, sementara minyak goreng curah dipatok Rp17.554 per liter. Minyakita, yang merupakan produk minyak goreng bersubsidi, masih dijual di atas HET dengan harga rata-rata Rp17.226 per liter, lebih tinggi dari HET yang seharusnya Rp15.700 per liter.

Sementara itu, Harga bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan. Secara nasional, harga bawang merah dipatok Rp40.821 per kilogram, sedangkan bawang putih bonggol mencapai Rp43.524 per kilogram.

Untuk gula konsumsi, harga rata-rata nasional mencapai Rp18.436 per kilogram, sementara garam konsumsi berada di level Rp11.482 per kilogram. Tepung terigu kemasan dan curah masing-masing dijual seharga Rp12.471 dan Rp9.687 per kilogram.

Di sektor pangan peternakan dan perikanan, harga jagung pakan di tingkat peternak berada di level Rp5.987 per kilogram, sedangkan kedelai biji kering impor dijual seharga Rp10.598 per kilogram. Adapun harga ikan kembung, tongkol, dan bandeng masing-masing tercatat Rp42.110, Rp34.996, dan Rp35.772 per kilogram di tingkat konsumen.

Dengan lonjakan harga yang terjadi di sejumlah komoditas, masyarakat diimbau untuk merencanakan belanja kebutuhan Lebaran dengan lebih cermat dan memanfaatkan program stabilisasi harga yang digalakkan oleh pemerintah. Puncak arus mudik yang diprediksi terjadi dalam beberapa hari ke depan diperkirakan turut memicu fluktuasi harga di pasar tradisional maupun modern.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar