oleh

Indonesia Darurat Kekerasan Seksual

-PERISTIWA-81 Dilihat

SUARADPR.COM – Jakarta tidak pernah tidur. Tapi di sudut-sudut kotanya, banyak perempuan justru tidak pernah bisa benar-benar merasa aman—bahkan dalam tidur mereka sendiri.

Di halte bus Transjakarta kawasan Grogol, seorang mahasiswi baru mengaku nyaris dilecehkan oleh pria yang pura-pura menanyakan arah. Wajahnya pucat, tangannya gemetar. Di malam yang seharusnya menjadi rutinitas pulang kuliah, trauma justru ikut menumpang di perjalanan. Di Bekasi, seorang ibu rumah tangga disergap tetangganya sendiri di gang sempit. Sementara itu, lini masa Twitter dan TikTok terus memutar pengakuan demi pengakuan. Indonesia, tampaknya, sedang terjebak dalam darurat yang tidak pernah diumumkan secara resmi: kekerasan seksual.

Menurut data Komnas Perempuan tahun 2023, terjadi lebih dari 460 ribu kasus kekerasan seksual di Indonesia—angka yang diyakini jauh lebih kecil dari realitas karena korban kerap bungkam. Ironisnya, mayoritas pelaku justru berasal dari lingkungan terdekat: keluarga, tetangga, bahkan guru dan atasan. Ketika kaum elit sibuk berswafoto di forum internasional membahas gender equality, di kampung-kampung dan lorong-lorong kota, perempuan dan anak-anak malah harus berjuang membela tubuhnya sendiri dari tangan-tangan yang tak tahu malu.

Lucunya, di negeri yang gemar menyebut dirinya religius dan bermoral luhur ini, bentuk kekerasan seksual justru lebih jamak ditemui ketimbang toilet umum yang bersih. Undang-undang sudah disahkan, tetapi implementasinya seolah-olah seperti sinetron Indosiar—penuh drama, minim solusi. Kita hidup di zaman di mana seorang korban butuh bukti yang lebih banyak dari tersangka, dan aparat hukum lebih cepat memroses netizen yang salah ketik ketimbang pria yang meraba sembarangan di angkot.

Sampai kapan kita harus membiasakan anak-anak perempuan untuk “jangan pulang malam”, “jangan pakai baju pendek”, “jangan naik ojek sendirian”? Kapan kita mulai membiasakan laki-laki untuk jangan cabul?

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

10 komentar