SUARADPR.COM – Kehadiran Puan Maharani di HUT ke-60 Partai Golkar: Simbol Penghormatan dari Megawati
“Mbak Puan adalah sosok penting dalam dunia politik. Tidak ada posisi politik lebih tinggi setelah presiden selain Ketua DPR dan Ketua MPR,” ujar Sarmuji.
Namun, ketika ditanya mengenai peluang PDIP bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), Sarmuji mengaku tidak berwenang memberikan jawaban. “Untuk urusan peluang masuk koalisi, kami tidak memiliki kompetensi untuk menjawab. Mungkin lebih tepat ditanyakan langsung kepada Ibu Mega atau Mbak Puan,” tambahnya.
Puan Maharani hadir dalam acara tersebut mengenakan dress hitam yang dipadukan dengan elemen merah, warna khas PDIP. Kehadirannya menjadi sorotan karena menunjukkan hubungan baik antara kedua partai besar di Indonesia.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan bahwa dirinya mendapat undangan langsung dari Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, untuk menghadiri perayaan HUT Golkar. Meski Megawati tidak hadir secara langsung, ia mendelegasikan Ketua Fraksi PDIP di DPR RI, Utut Adianto, untuk menghadiri acara tersebut.
“Hari ini saya diundang oleh Bahlil. Ini jarang terjadi. Karena itu, saya meminta Pak Utut untuk hadir mewakili PDIP,” ujar Megawati.
Megawati menegaskan bahwa penugasan kepada Utut Adianto dilakukan melalui pertimbangan matang bersama Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Hasto memberikan masukan agar kader yang tepat mewakili PDIP dalam acara tersebut, dan akhirnya Megawati memilih Utut Adianto sebagai delegasi.
Kehadiran Puan Maharani dan delegasi dari PDIP dalam acara HUT ke-60 Partai Golkar dianggap mencerminkan hubungan strategis antarpartai politik di tengah dinamika politik nasional. Momentum ini juga mengisyaratkan potensi kolaborasi yang lebih erat antara PDIP dan Partai Golkar di masa depan.
Komentar