Suaradpr.com – Anggota Komisi VI DPR RI, Kawendra Lukistian, menyoroti tantangan finansial yang tengah dihadapi PT Krakatau Steel. Meski demikian, ia menegaskan bahwa operasional BUMN baja tersebut harus tetap didukung dengan kebijakan optimal agar industri baja nasional dapat kembali berjaya.
“Industri baja ini (Krakatau Steel) telah melakukan restrukturisasi dua kali dan harus didukung dengan kebijakan yang optimal untuk melindungi industri baja nasional. Karena industri ini merupakan muruah bangsa Indonesia,” ujar Kawendra pada Kunjungan Kerja Spesifik Tim Komisi VI DPR RI ke Cilegon, Banten, Jumat (7/3/2025).
Kawendra juga mengingatkan bahwa Krakatau Steel telah berdiri selama lebih dari 60 tahun. Perusahaan ini dibentuk sebagai bagian dari Proyek Baja Trikora yang diinisiasi Presiden Soekarno pada tahun 1960. Tujuan utamanya adalah mendirikan pabrik baja yang dapat mendukung perkembangan industri nasional yang mandiri dan berdaya saing tinggi.
“Mudah-mudahan ke depannya ada formula terbaik untuk melindungi industri baja nasional agar kita tidak selalu kalah dari barang-barang luar negeri. Produksi kita juga tidak kalah kok,” tambah politisi Fraksi Partai Gerindra ini.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Krakatau Steel, Muhamad Akbar Djohan, menegaskan bahwa dukungan dari pemerintah sangat dibutuhkan. Menurutnya, penguatan industri baja nasional tidak hanya dapat dilakukan dalam skema Business to Business (B to B), tetapi juga harus melibatkan kerja sama antar pemerintah (Government to Government/G to G).
“Kami berharap ada kebijakan yang lebih mendukung industri baja nasional, bukan hanya dalam sektor bisnis, tetapi juga melalui kerja sama antar pemerintah,” ungkap Akbar.
Dengan adanya kebijakan optimal dan dukungan penuh dari pemerintah, Krakatau Steel diharapkan dapat terus berkembang dan bersaing dengan produk baja impor, sehingga industri baja nasional kembali menjadi kebanggaan Indonesia.
Komentar