SUARADPR.COM – Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya, menyoroti pentingnya pendidikan Hak Asasi Manusia (HAM) untuk membentuk masyarakat yang lebih peduli dan paham akan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam Rapat Komisi XIII di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Willy menekankan perlunya Kementerian Hukum dan HAM memperkuat literasi HAM dengan belajar dari Korea Selatan, yang telah sukses mempromosikan nilai-nilai ini melalui berbagai media, termasuk drama Korea yang banyak diminati.
Menurut Willy, apresiasi tinggi masyarakat Korea Selatan terhadap HAM adalah sesuatu yang patut dipelajari oleh Indonesia. “Di sana, HAM sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Ini yang perlu kita pelajari agar bangsa kita tidak lupa pada HAM,” kata politisi dari Partai NasDem ini.
Dalam pertemuan tersebut, Willy juga menggagas pendirian Universitas HAM di Indonesia sebagai bentuk konkret komitmen terhadap pendidikan HAM. “Kita perlu dua pendekatan utama: edukasi dan literasi. Melalui pendidikan, nilai HAM bisa dimasukkan ke dalam kurikulum sehingga pemahaman HAM dapat terbentuk sejak usia dini,” jelasnya. Lebih jauh, ia menambahkan bahwa literasi HAM penting untuk menumbuhkan pola pikir masyarakat yang menghargai hak asasi sebagai nilai mendasar dalam kehidupan.
Di tengah diskusi, Menteri Hukum dan HAM Natalius Pigai mengusulkan tambahan anggaran hingga Rp20 triliun untuk menjalankan sekitar 200 program HAM dalam lima tahun ke depan. Usulan ini menuai beragam tanggapan dari anggota Komisi XIII, termasuk Yasonna Laoly, yang mengingatkan agar pemerintah realistis dengan keterbatasan anggaran negara.
Pigai menjelaskan, anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur serta program edukasi HAM yang berkesinambungan, termasuk rencana besar membentuk Universitas HAM bertaraf internasional. “Pendidikan HAM di tingkat masyarakat harus dikuatkan melalui pendekatan yang berkesinambungan,” ujar Pigai.
Langkah memasukkan nilai-nilai HAM ke dalam kurikulum diharapkan dapat menciptakan generasi yang lebih sadar akan hak asasi dan kemanusiaan. Seperti yang diutarakan Willy, pendidikan dan literasi HAM adalah kunci untuk membentuk masyarakat yang menghargai HAM sebagai nilai fundamental dalam kehidupan mereka. Upaya ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor, khususnya dengan Kementerian Pendidikan, agar HAM dapat terintegrasi dalam sistem pendidikan nasional.
Komentar